Apa Itu Consignor? Begini Pengertian, Manfaat, hingga Tantangannya dalam Logistik

17 Mar 2025 | Baariq Ayumi
Apa Itu Consignor? Begini Pengertian, Manfaat, hingga Tantangannya dalam Logistik

Dalam era bisnis modern yang didominasi e-commerce dan UMKM, model konsinyasi menjadi solusi strategis untuk memperluas pasar tanpa risiko finansial tinggi. Consignor adalah pihak yang menitipkan barang kepada consignee (penerima titipan) untuk dijual, dengan pembayaran dilakukan setelah produk laku.

Artikel ini akan membahas secara mendalam peran consignor, mekanisme operasional, tantangan, hingga strategi memaksimalkan keuntungan. Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM (2023) menunjukkan bahwa 45% pelaku UMKM di Indonesia menggunakan sistem konsinyasi untuk meningkatkan distribusi produk. Simak panduan lengkapnya!

 

Daftar isi
1. Apa yang Dimaksud dengan Consignor?
2. Alur Kerja Consignor

2.1 Negosiasi Awal

2.2 Penandatanganan Kontrak

2.3 Pengiriman Barang

2.4 Pelaporan Real-Time

2.5 Pembayaran Berkala

2.6 Teknologi Pendukung

3. Manfaat Menjadi Consignor

3.1 Ekspansi Pasar Tanpa Biaya Toko Fisik

3.2 Cash Flow Stabil

4. Tantangan Menjadi Consignor

4.1 Ketergantungan pada Kinerja Consignee

4.2 Manipulasi Laporan Penjualan

4.3 Kerugian Legal

5. Industri yang Cocok untuk Consignor
6. Strategi Memilih dan Mengelola Consignee

6.1 Kriteria Consignee Ideal

6.2 Tips Negosiasi Kontrak

7. Masa Depan Bisnis Konsinyasi

7.1 AI untuk Prediksi Stok

7.2 Konsinyasi Hybrid

8. Cari Produk dari China melalui ETH Cargo!
 

 

Apa yang Dimaksud dengan Consignor?

Consignor adalah individu atau perusahaan pemilik barang yang menitipkan produk kepada pihak ketiga (consignee) untuk dijual. Kepemilikan barang tetap pada consignor hingga terjual, berbeda dengan supplier yang kehilangan hak kepemilikan setelah pengiriman.

Dasar Hukum Konsinyasi di Indonesia diatur dalam Pasal 1456 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP) tentang penitipan barang. Perjanjian wajib mencakup:

  • Pembagian keuntungan (biasanya 10-30% untuk consignee).
  • Durasi penitipan (misal: 3-12 bulan).
  • Mekanisme pengembalian barang tidak laku.
  • Sanksi jika consignee melanggar kesepakatan.

Contoh Kasus Hukum:

Seorang consignor di Surabaya menggugat consignee karena tidak melaporkan penjualan selama 6 bulan. Pengadilan memutuskan consignee wajib mengembalikan barang dan membayar denda sesuai Pasal 1456 KUHPerdata.

Alur Kerja Consignor

Negosiasi Awal

Diskusi fee consignee, target penjualan, dan harga minimum jual. Contoh: Consignor produk kerajinan menetapkan harga minimal Rp50.000 per item dengan fee 20% untuk consignee.

Penandatanganan Kontrak

Pastikan mencantumkan klausul audit laporan penjualan.

Pengiriman Barang

Gunakan sistem pencatatan stok digital untuk lacak pengiriman (Contoh: QR Code).

Pelaporan Real-Time

Consignee wajib update stok via aplikasi seperti Mekari Jurnal atau Paper.id.

Pembayaran Berkala

Transfer dilakukan mingguan/bulanan sesuai kesepakatan.

Teknologi Pendukung

Aplikasi Inventory Management:

  • GudangKu: Memantau stok di multiple consignee.
  • Omnix: Analisis data penjualan untuk prediksi permintaan.
  • Platform E-commerce: Integrasi langsung dengan Shopee/Tokopedia untuk konsinyasi online.

Manfaat Menjadi Consignor 

Ekspansi Pasar Tanpa Biaya Toko Fisik

Consignor bisa menitipkan produk di 10 gerai berbeda tanpa sewa tempat.

Cash Flow Stabil

Tidak perlu membayar consignee di awal. Pembayaran diterima setelah barang laku.

Tantangan Menjadi Consignor

Ketergantungan pada Kinerja Consignee

Contoh: Barang menumpuk karena consignee kurang promosi.
Solusi: Pilih consignee dengan reputasi baik dan buat kontrak dengan target penjualan.

Manipulasi Laporan Penjualan

Solusi: Gunakan software akuntansi yang terintegrasi dengan sistem consignee.

Kerugian Legal

Contoh: Consignee menjual di bawah harga minimal.
Solusi: Cantumkan sanksi denda 2x nilai barang dalam kontrak.

Industri yang Cocok untuk Consignor

  • Seni dan Koleksi: Galeri seni menampung karya seniman dengan fee 25%.
  • Logistik Internasional: Perusahaan ekspor menggunakan freight forwarder sebagai consignee.
  • Produk FMCG: Consignor menitipkan snack ke warung kelontong.

Strategi Memilih dan Mengelola Consignee

Kriteria Consignee Ideal

  • Reputasi: Cek review Google My Business dan testimoni pelanggan.
  • Jaringan Pasar: Pilih consignee di lokasi strategis (contoh: gerai di daerah wisata untuk produk souvenir).
  • Transparansi: Pastikan consignee bersedia memberikan akses data penjualan real-time.

Tips Negosiasi Kontrak

  • Tetapkan harga minimum jual untuk hindari diskon berlebihan.
  • Sertakan klausul “force majeure” untuk antisipasi bencana alam atau krisis.

Masa Depan Bisnis Konsinyasi

AI untuk Prediksi Stok

Tools seperti Sales Forecasting AI menganalisis data historis untuk optimasi inventaris.

Konsinyasi Hybrid

Kombinasi consignee fisik (toko offline) dan digital (marketplace). Contoh: Brand kosmetik "NaturalGlow" menitipkan produk ke butik dan akun TikTok Shop.

Cari Produk dari China melalui ETH Cargo!

Menjadi consignor adalah strategi bisnis yang menguntungkan jika dijalankan dengan perencanaan matang. Dengan mengadopsi tren digital dan hybrid model, consignor di Indonesia bisa bersaing di pasar global secara efisien.

Carilah produk unggul yang bisa dijual lagi di market lokal dari China. Proses import akan sangat mudah jika Anda menggunakan forwarder terpercaya. ETH Cargo merupakan forwarder China Indonesia terpercaya yang sudah sangat berpengalaman. Konsultasikan langsung dengan menghubungi admin ETH sekarang juga!

Tags


Artikel Terbaru