Dalam era globalisasi, pengiriman barang antarnegara menjadi tulang punggung perdagangan internasional. Di antara dokumen kritis yang memastikan kelancaran proses ini adalah Airwaybill (AWB). Lantas, apa sebenarnya airwaybill?
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mulai dari definisi, fungsi, jenis, hingga panduan praktis mengisi airway bill. Tidak hanya itu, kami juga akan mengupas regulasi terkini, teknologi digital, dan solusi atas masalah umum yang sering dihadapi pelaku bisnis.
Airway bill adalah dokumen hukum wajib yang diterbitkan oleh maskapai penerbangan atau perusahaan logistik sebagai bukti kontrak pengiriman barang via udara. Menurut International Air Transport Association (IATA), AWB berfungsi sebagai:
Perbedaan AWB dengan Dokumen Lain:
Contoh Visual AWB:
AWB memiliki 6 fungsi utama yang vital:
Terdapat tiga jenis AWB yang perlu diketahui:
Diterbitkan oleh maskapai (contoh: Garuda Cargo) untuk pengiriman besar (minimal 100 kg). Contoh Penggunaan: Ekspor mesin industri dari Jakarta ke Singapura.
Dikeluarkan freight forwarder (contoh: DHL) untuk kiriman perorangan. Contoh Penggunaan: Pengiriman sampel produk UKM ke Jerman.
Format standar tanpa logo carrier, umum digunakan agen independen.
Berikut panduan mengisi AWB untuk menghindari penolakan di bea cukai:
Isi nama lengkap, alamat, dan nomor kontak.
Kesalahan Umum: Menggunakan singkatan (misal: “PT” tanpa mencantumkan nama perusahaan lengkap).
Pastikan alamat sesuai dokumen impor penerima.
Tips: Gunakan NPWP perusahaan penerima untuk transaksi B2B.
Cantumkan HS Code, berat bersih/kotor, dan nilai komoditas. Contoh: “Kaos Katun, HS Code 6110.20, Berat 15 kg, Nilai USD 500”.
Tandai jika barang memerlukan penanganan khusus (contoh: “Perishable” untuk makanan).
Implikasi Hukum:
Jika AWB tidak mencantumkan HS Code, barang berisiko ditahan bea cukai dengan denda hingga 100% nilai barang.
Menggantikan AWB fisik, mengurangi risiko kesalahan manual. Keuntungan:
1. Kesalahan Deskripsi Barang
Solusi: Selalu cocokkan data AWB dengan invoice dan packing list.
2. Nomor Penerbangan Salah
Solusi: Lacak ulang via website carrier dan minta revisi AWB.
3. Biaya Tambahan
Contoh Kasus: Pengiriman dari Surabaya ke Tokyo terkena biaya tambahan USD 200 karena berat tidak akurat.
AWB adalah dokumen kunci yang memastikan transparansi dan keamanan dalam logistik udara untuk membantu bisnis menghindari risiko finansial dan operasional. Dengan hadirnya e-AWB dan integrasi teknologi, efisiensi pengiriman internasional pun semakin teroptimalkan.
Jika Anda memiliki keperluan pengiriman barang dari luar negeri via udara, Anda bisa mencoba gunakan layanan pengiriman dari ETH Cargo. ETH Cargo merupakan forwarder China Indonesia yang sudah lama beroperasi di Indonesia. Hubungi admin ETH sekarang juga!