Menurut Asosiasi Logistik Indonesia (2023), 30% kerusakan produk selama distribusi disebabkan oleh kesalahan packing. Angka ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang arti packing tidak boleh dianggap sepele, terutama di era bisnis yang mengutamakan kecepatan dan efisiensi.
Artikel ini akan mengupas tuntas pengertian packing, regulasi, teknologi, hingga tren terbaru packing yang wajib diketahui pelaku usaha, mulai dari UMKM hingga korporasi.
Apa Itu Packing?
Menurut KBBI, arti packing adalah proses mengemas atau menyusun barang dalam wadah tertentu. Namun, definisi operasionalnya lebih kompleks. Standar ISO 22005:2007 menyatakan bahwa packing harus memenuhi kriteria:
- Perlindungan fisik dan kimia produk.
- Kemudahan dalam penyimpanan dan transportasi.
- Kesesuaian dengan regulasi lokal dan internasional.
Perbedaan Packing dan Packaging
Aspek |
Packing |
Packaging |
Tujuan |
Perlindungan & logistik |
Branding & pemasaran |
Material |
Kayu, kardus, bubble wrap |
Kertas fancy, label hologram |
Contoh |
Palet kayu untuk mesin berat |
Kotak premium iPhon |
Contoh Packing Paket di Berbagai Industri
- Makanan: Daging sapi dikemas dengan vacuum seal dan cooling gel pack untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
- Logistik: Penggunaan stretch film pada palet kayu agar tidak bergeser selama pengiriman laut.
- E-commerce: Kardus double layer + bubble wrap untuk smartphone, dilengkapi stiker “fragile”.
Jenis Material Packing
Berikut perbandingan material packing populer di Indonesia:
Kardus

- Ketahanan: Moderate (muat hingga 20 kg).
- Biaya: Rp 5.000–15.000 per box (tergantung ketebalan).
- Contoh: Pengiriman pakaian atau buku.
Kayu

- Ketahanan: Tinggi (cocok untuk barang >100 kg).
- Biaya: Rp 200.000–500.000 per m³ (ekspor Eropa).
- Contoh: Mesin industri atau alat berat.
Bioplastik

- Ketahanan: Rendah (degradasi dalam 6 bulan).
- Biaya: Rp 10.000–30.000 per roll.
- Contoh: Kemasan produk organik ramah lingkungan.
Air Cushion

- Pengganti bubble wrap.
- 50% lebih hemat ruang.
Mushroom Packaging

- Kemasan dari akar jamur.
- Biodegradable.
Standar Packing di Indonesia dan Internasional
SNI (Standar Nasional Indonesia)
- SNI 8148:2015: Syarat kemasan pangan (kedap udara, bebas racun).
- SNI 19-3968-1995: Ketebalan kayu untuk ekspor minimal 9 mm.
Standar Global
- ISO 8317: Kemasan anti-anak untuk produk farmasi.
- FDA 21 CFR Part 11: Sistem elektronik untuk tracking packing produk medis di AS.
Dampak Pelanggaran: Barang ekspor ditolak di pelabuhan (+ biaya tambahan Rp 10–50 juta).
Kesalahan Umum dalam Packing dan Solusinya
Overpacking
- Masalah: Biaya material membengkak.
- Solusi: Gunakan software khusus untuk hitung volume optimal.
Salah Memilih Ketebalan Kardus
- Masalah: Kardus tipis untuk barang 30 kg → robek.
- Solusi: Pakai kardus ECT 55+ untuk beban >25 kg.
Abai Label “Fragile”
- Dampak: Risiko kerusakan meningkat 70% (data JNE 2023).
ETH Cargo: Forwarder China ke Indonesia Terpercaya
Memahami apa arti packing secara komprehensif adalah kunci mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Semoga artikel yang disajikan di atas dapat bermanfaat untuk Anda.
Jika Anda memiliki masalah packing saat import barang dari negara manapun, Anda bisa coba konsultasikan ke admin ETH. ETH adalah jasa forwarder China Indonesia yang sudah cukup lama beroperasi di Jakarta. Tunggu apalagi? Hubungi admin ETH sekarang juga!